JACARTA – Media sosial akhir-akhir ini tengah dihebohkan oleh viralnya film asal Tailandia yang berjudul Cómo ganar millones antes de que muera la abuela. Película itu berhasil mencuri perhatian banyak penonton karena kisahnya yang menyentuh hingga membuat menangis. Film itu bercerita tentang hubungan antara nenek dan cucu.
Película Cómo ganar millones antes de que muera la abuela berhasil meraih jumlah penonton dalam 10 hari tayang sebanyak lebih dari 1,3 juta dan menjadikannya sebagai película Tailandia terlaris de Indonesia.
película sutradra Cómo ganar millones antes de que muera la abuela, Pat Boonnitipat datang langsung ke Indonesia untuk mempromosikan film garapannya itu. Película yang dalam bahasa Tailandia berjudul Lahn Mah concisa, telah tayang di bioskop Indonesia sejak 15 May 2024.
Pada saat konferensi pers, Pat mengaku perasaannya senang sekaligus campur aduk saat tahu film garapannya itu mendapat banyak penonton hingga lebih dari satu juta di Indonesia.
“Perasaanku sangat campur aduk sampai sekarang pun masih tidak percaya. Kalau di Tailandia kita sudah memprediksi film ini akan banyak penontonnya, tapi di sini kami tidak menduganya”, kata Pat Boonnitipat di kawasan Mampang, Yakarta Selatan, sábado, 25 de mayo de 2024.
Pat merasa senang saat película Cómo ganar millones antes de que muera la abuela desambut hangat oleh masyarakat Indonesia hingga viral.
“Di Indonesia juga diterima se-welcome ini, di Indonesia hangat banget sambutannya, banyak yang nonton”, kata Pat.
“Saya gak menyangka adalah betapa hangatnya, kehangatan yang saya lihat dari para penonton yang bisa saya rasakan banget”, tambahnya.
Sebagai informasi, Pat Boonnitipat sebelumnya telah sukses menggarap film-film menyentuh hati, mengangkat tema-tema sosial yang penting. Película-película yang telah digarap Pat adalah “Bad Genius”, “Project S: Skate Our Souls”, “Diary of Tootsies”, y “#HATETAG”.
Halaman Selanjutnya
“Saya gak menyangka adalah betapa hangatnya, kehangatan yang saya lihat dari para penonton yang bisa saya rasakan banget”, tambahnya.