Home Noticias Dorong Gerakan Nasional FLW, Mardiono Ingatkan Pentingnya Antisipasi Krisis Pangan

Dorong Gerakan Nasional FLW, Mardiono Ingatkan Pentingnya Antisipasi Krisis Pangan

52
0
ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab


Rabu, 29 de mayo de 2024 – 22:50 WIB

Yogyakarta – Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah bisa melakukan inovasi pengolahan pangan lokal. Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berharap inovasi pengolahan itu untuk pengurangan pérdida y desperdicio de alimentos (PDA).

Baca Juga:

Daftar Harga Pangan 29 de mayo de 2024: Bawang Putih hingga Daging Naik

Mardiono menyampaikan seperti itu saat Discusión del grupo focaldi Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, DIY, Selasa, 28 de mayo de 2024. Menurut dia, dengan FGD itu untuk mendapatkan masukan, gagasan, serta strategi kebijakan paling efektif untuk pengolahan pangan lokal.

“Dalam rangka mendukung gerakan nasional FLW di seluruh Indonesia khususnya DIY. Sekaligus kesepahaman peran dan tanggung jawab dari berbagai pihak”, kata Mardiono, dalam keterangannya, dikutip pada Rabu, 29 de mayo de 2024.

Baca Juga:

Pantau Gudang Penggilingan Beras di Probolinggo, Ini Temuan Satgas Pangan Polri

Mardiono menuturkan, FLW perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan ke depan. Hal itu juga sekaligus untuk mewujudkan ketahanan pangan. Namun, hal itu menurutnya perlu komitmen pemerintah bersama seluruh Interesado lainnya.

Baca Juga:

¡Bahayá! 10 Makanan Ini Ternyata Tak Boleh Dimakan Bersama Melón

“Permasalahan FLW tidak hanya menjadi isu lingkungan. Namun juga menjadi isu sosial terkait masalah atrofia, kerawanan pangan, dan kelaparan, serta isu lainnya”, jelas Mardiono.

Dia bilang langkah ini hendaknya bisa diantisipasi oleh berbagai pihak, baik dunia industri, pendidikan, juga masyarakat pada umumnya. “Sehingga dapat menjadi gerakan massal yang efektif, untuk menurunkan kerugian concisamente”, jelasnya.

Kemudian, dia juga meminta para peserta FGD agar terus melakukan inovasi pengolahan dan pengemasan makanan kuliner. Mardiono menyinggung, provinsi DIY merupakan daerah pariwisata nasional maupun internacional.

“Ini bisa dijadikan preferensi, seperti pengolahan kuliner gudeg yang dikemas kalengan atau berbagai kudapan yang didesain sedemikian rupa sekali suapan, sehingga mengurangi sisa makanan dan sebagainya”, dijo Mardiono.

Sementara, salah satu narasumber sekaligus CEO Nusa Gastronomy Chef Ragil Imam Wibowo mengaku senang bisa berbagi inspirasi dan diskusi terkait pengurangan FLW.

“Senang sekali dapat memberikan inspirasi inovasi pangan lokal yang sebenarnya dahsyat, sekaligus bagaimana caranya agar teman-teman semua bisa mengurangi FLW”, kata Ragil.

Ragil berharap agar kegiatan serupa bisa terus digelorakan sehingga dapat menjadikan Indonesia lebih baik ke depannya. Pun, dia juga menaruh harapan agar kegiatan yang diinisiasi UKP bisa jadi contoh

“Setidaknya menginspirasi teman-teman di industria alimentaria agar lebih consciente dan mengerti cara pengolahan barang (sisa makanan) yang memiliki potensi nilai tambah,” ujarnya

Halaman Selanjutnya

Kemudian, dia juga meminta para peserta FGD agar terus melakukan inovasi pengolahan dan pengemasan makanan kuliner. Mardiono menyinggung, provinsi DIY merupakan daerah pariwisata nasional maupun internacional.

Halaman Selanjutnya





Fuente