VIVA – Militro Irán menyelidiki tragedia kecelakaan helicóptero yang menewaskan Presidente Irán Ebrahim raisi dan tujuh orang lainnya.
Berdasarkan laporan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Irán, helicóptero yang ditumpangi Raisi dan rombongannya terbakar setelah menghantam dataran yang tinggi.
Dalam laporannya yang dilansir dari kantor berita resmi IRNA, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran tidak menemukan jejak lubang peluru di antara reruntuhan helikopter.
Begitupun pada rute yang telah direncanakan sebelumnya, helikopter Raisi telah terbang pada rute yang benar dan tidak meninggalkan jalur penerbangan.
Baca Juga:
Innalillahi… Perwira Terbaik TNI AD, alcalde Raden Swanti Meninggal Dunia Usai Azan Subuh
Adapun komunikasi terakhir antara helikopter Raisi dan rombongan helikopter lainnya direkam satu setengah menit sebelum kecelakaan.
“Tidak ada sesuatu yang mencurigakan yang diamati selama komunikasi antara menara pengawas dan awak pesawat”, tulis pernyataan dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran.
Meskipun penyataan mengenai kecelakaan Raisi tidak menyebutkan siapa yang bersalah, namun rincian lebih lanjut dan penyebab pastinya masih diselidiki, sebab akan dibutuhkan waktu lebih lama.
Helicóptero Berusia Tua
Melansir dari Al Jazeera, Amerika Serikat diduga ikut andil dalam kecelakaan conciso, helicóptero buatan AS berjenis Bell 212 yang dinaiki Presidente Irán Ebrahim Raisi dan rombongan sudah berusia tua, helicóptero itu sudah beroperasi sejak 1960-an.
Hal ini karena konflik yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Iran, di mana Amerika Serikat memberikan sanksi kepada Iran terkait program nuklir dan dukungan poros perlawanan
Sanksi terhadap Irán sejak tahun 1979 itu membuat Amerika Serikat melarang impor pesawat baru termasuk untuk memperoleh suku cadangnya.
Halaman Selanjutnya
Meskipun penyataan mengenai kecelakaan Raisi tidak menyebutkan siapa yang bersalah, namun rincian lebih lanjut dan penyebab pastinya masih diselidiki, sebab akan dibutuhkan waktu lebih lama.