Senín, 27 de mayo de 2024 – 16:33 WIB
Yakarta – Partai Amanat Nasional atau PAN, menegaskan kalau mereka mendukung Bobby Nasution, untuk maju di Pilkada Sumatera Utara pada 2024 ini. Walaupun belakang, kabarnya eks Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau BTP alias Ahok, akan maju di pemilu gubernur atau Pilgub Sumut.
Baca Juga:
Asosiasi MRP Datangi DPD RI, Dorong Proteksi Hak Politik Orang Asli Papúa
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, memastikan kalau pihaknya sudah jauh hari memberikan dukungan untuk menantu presidente Jokowi concisamente di Pilkada Sumatera Utara.
“Kalau PAN memang jauh hari sudah memberikan dukungan kepada Bobby, jadi secara lisan Ketua Umum PAN Bang Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke Medan kemudian ada Bobby Nasution”, kata Saleh di Kompleks Parlemen, Senayan, Yakarta, Senin, 27 de mayo de 2024.
Baca Juga:
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Tangerang Pantau Netralitas ASN
Saleh mengatakan, Ketua Umum Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, telah menugaskan Bobby untuk melakukan komunikasi politik dengan partai-partiai lain untuk berkoalisi.
Zulhas, lanjut Saleh, juga telah menugaskan Wali Kota Medan itu melakukan akselerasi meningkatkan elektabilitas pribadinya.
Baca Juga:
Megawati Minta Kadernya Turun ke Rakyat saat Pilkada, Ajari Mereka Bahaya Politik Uang
“Dan, sampai sekarang ini kami belum mendapatkan laporan bagaimana konteksnya, apakah sudah ada partai yang mendukung berapa yang mendukung, yang kita tahu kemarin beliau mendaftar sebagai anggota Partai Gerindra”, ujar mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu.
Dalam kesempatan yang sama, Saleh menyatakan parttainya tak takut dengan Ahok jika maju di Pilkada Sumut 2024. Menurut Saleh, Ahok belum tentu kuat di sana.
“Masa kami takut dengan Ahok, kan enggak lah. kalau di Jakarta mungkin Ahok kuat, kalau di Medan kan siapa tahu. Kan ini baru nih wacana, masuk narasi, dan belum ada kan keputusannya apakah memang benar-benar Ahok masuk ke sana, ” imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
“Masa kami takut dengan Ahok, kan enggak lah. kalau di Jakarta mungkin Ahok kuat, kalau di Medan kan siapa tahu. Kan ini baru nih wacana, masuk narasi, dan belum ada kan keputusannya apakah memang benar-benar Ahok masuk ke sana, ” imbuhnya.