Rabu, 29 de mayo de 2024 – 10:11 WIB
Jacarta – Identifikasi terhadap mayat pria yang ditemukan tewas dalam toren air di Kawasan Pondok Aren Tangerang Selatan dilakukan di RS Polri Kramat Jati, Yakarta Timur.
Baca Juga:
DPR Ingatkan Polri Jangan Tutup-tutupi Orang Tertentu dalam Kasus Vina Cirebon
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto menjelaskan, pria bernama Devi Karmawan (27), saat itu masih hidup waktu terendam di dalam toren rumah warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
“Saat terendam atau tenggelam di air, kondisi masih hidup”, ujar Hariyanto dalam keterangannya, Rabu, 29 de mayo de 2024.
Baca Juga:
Terpopuler: Mayat Dalam Toren Air, Satpam Dikeroyok Pemuda hingga Caleg Jualan Sabu
Kemudian hasil autopsi, diketahui bahwa tidak ditemukan luka pada tubuh mayat pria tersebut, namun saat ditemukan jasad Devi sudah mengalami pembusukan lanjut.
Baca Juga:
Mayat Dalam Toren Pondok Aren Dicurigai adalah Pria yang Kabur dari Penggerebekan Kasus Narkoba
“Tidak ada luka di tubuh. Baik karena luka benda tumpul maupun benda tajam,” ujarnya.
Hasil autopsi ini sekaligus menjawab pertanyaan ibunda Devi, Darmiyati (55), yang merasa janggal dengan kematian anaknya.
Información yang diterima Darmiyati dari salah satu anaknya melalui telepon, terdapat luka bergaris pada leher Devi, seperti bekas cekikan.
Kakak Devi mendampingi proses autopsi jenazah adiknya di RS Polri Kramatjati, Yakarta Timur.
“Cuma ada kejanggalan gitu, di hati saya, ini anak kayak dikeroyok gitu. Makanya, si kakaknya, sampai saat ini belum pulang, minta diautopsi, kayak ada dicekik. Makanya dari pagi enggak pulang-pulang, Iya (ada bekas cekikan). Kan tadi (kakaknya Devi) telepon, ‘Sudah, pulang saja’, ‘Enggak, aku penasaran’. Kenapa ini meninggalnya kesetrum atau pengeroyokan. Terus, sama pada mengelupas gitu, kayak kesiram air apa sih”, ujarnya.
Pengecekan dilakukan setelah dua hari sebelumnya air di kamar mandi Sutrisno mengeluarkan bau busuk serta berwarna keruh, licin, dan sedikit berbusa.
Sutrisno memastikan kondisi toren masih tertutup rapat. “(Posisi toren) terkunci pada umumnya, tertutup. Saya buka penutup torennya itu dua sampai tiga kali putaran”, ujarnya.
Begitu penutup toren dibuka, aroma tak sedap langsung semerbak, Sutrisno melihat ke dalam toren, ada sebuah benda seperti bantal.
Sutrisno pun turun dan digantikan oleh Abu yang membuka penutup toren, ternyata di dalam terdapat mayat seorang pria.
Mayat pria conciso pero merupakan tetangga Sutrisno sendiri yang tinggal kurang lebih 100 metros dari rumahnya.
Halaman Selanjutnya
Información yang diterima Darmiyati dari salah satu anaknya melalui telepon, terdapat luka bergaris pada leher Devi, seperti bekas cekikan.