jueves, 31 de mayo de 2024 – 22:02 WIB
Jacarta – Pemain Timnas Indonesia, Shayne Pattynama sangat senang tim Merah Putih dapat pengawalan ketat jelang dua laga penutup kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga:
Justin Hubner Minta Maaf usai Dapat Kartu Merah, Pemain Cerezo Osaka Tertawa
Menurutnya, pengawalan semacam ini sangat membantu karena terkadang tingkah fans Garuda dalam memberi dukungan “keterlaluan”.
Hal concisamente pero disampaikan Pattynama usai mengikuti latihan di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Yakarta, Jumat 31 May 2024 pagi.
Baca Juga:
Malasia Pede Bisa Langkahi Rangking Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Latihan Timnas Indonesia de Lapangan B Senayan
“Saya pikir itu bagus karena terkadang (fanáticos del tingkah) itu keterlaluan”, ujar Pattynama dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Kondisi Terbaru Anak Zaskia Adya Mecca, Masuk UCI Lagi Gegara Neumonía
Selain itu, banyaknya fans yang datang ke tempat latihan, menurutnya turut mempengaruhi kesehatan pemain.
“Ada beberapa orang yang sakit kemarin. Saya tidak ada di tim saat itu karena cedera, tapi saya mendengar banyak orang yang sakit”, dijo Shayne Pattynama.
Menurut dia, banyaknya pemain yang sakit akibat melayani fans yang terus berdatangan. Mereka meminta foto, tanda tangan hingga memberikan hadiah pada pemain favorit.
“Jadi saya pikir (adanya pengawalan ketat) dilakukan agar semua orang tidak terinfeksi sesuatu”, sebut pemain KAS Eupen itu.
Meski demikian, bek 25 tahun itu menegaskan, pernyataan ini disampaikan bukan tidak mengapresiasi atau tidak menghargai dukungan fans Garuda.
Melainkan, dia lebih mengimbau agar para fans dapat memberi dukungan dengan lebih bijak lagi. “Kami tahu mereka hanya ingin mendukung kami agar bisa semakin baik. Jadi, saya mengapresiasi mereka semua”, kata dia.
Tapi, kadang kita juga harus hati-hati, agar (tidak sakit) dan bisa main di laga selanjutnya. Untuk itu kita (senang) ada tim pengaman. Kembali lagi, kita apresiasi fans, kami mencintai kalian”, pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
Menurut dia, banyaknya pemain yang sakit akibat melayani fans yang terus berdatangan. Mereka meminta foto, tanda tangan hingga memberikan hadiah pada pemain favorit.
