Home Noticias Tour de estudios Ada Wacana Larangan, Ini Tanggapan PO Bus Pariwisata

Tour de estudios Ada Wacana Larangan, Ini Tanggapan PO Bus Pariwisata

57
0
ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab


jueves, 31 de mayo de 2024 – 12:00 WIB

Jacarta – Saat ini kebijakan larangan viaje de estudio yang ditetapkan oleh beberapa Pemerintah daerah masih menjadi pro dan kontra. Larangan ini diadakan lantaran banyaknya peristiwa kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata.

Baca Juga:

Laba Bersih Garuda Metalindo Melonjak 163,16 Persen pada Kuartal I-2024

Seperti yang baru-baru terjadi, kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang menelan 12 korban jiwa.

Adapun wacana terkait larangan viaje de estudio conciso tentu saja berpeluang kepada para penyedia jasa layanan bus pariwisata.

Baca Juga:

TikToker Asal Jepang Datangi SMK Lingga Kencana Depok, Ada Apa?

Autobús pariwisata alami kecelakaan maut di Ciater Subang

Gilang Widya Pramana selaku pemilik PO Autobús Juragan 99 Trans menanggapi terkait wacana larangan conciso. Ia menyampaikan bahwa seharusnya, pelaksanaan viaje de estudio seharusnya lebih memperhatikan kelaikan kendaraan, fasilitas, dan sumber daya manusia (SDM).

Baca Juga:

Canggihnya Pelumas Mobil Zaman Sekarang

“Kalau dari sisi PO, seharusnya menjadi impulse untuk berbenah diri dan meningkatkan performa kendaraan serta layanannya”, ujar Gilang kepada VIVA Otomotif, dalam keterangan resmi di Yakarta.

Menurutnya, PO Bus Pariwisata seharusnya sudah mematuhi peraturan uji KIR yang wajib dilakukan pada kendaraan niaga setiap enam bulan sekali.

“Hal ini sangat penting sekali mengingat saat uji KIR berbagai komponen diperiksa, seperti rem, kaki-kaki, emisi, kelistrikan, dan pemeriksaan fisik kendaraan”, jelasnya.

Gilang mengatakan bahwa wacana larangan viaje de estudio conciso pero memungkinkan banyak pelanggan yang membatalkan rencana perjalanan conciso.

“(Pembatalan rencana perjalanan) merupakan kondisi yang wajar serta normal-normal saja. Hal tersebut tentu di luar kuasa kami, kami menghadapinya dengan netral dan lapang dada”, kata Gilang.

En este caso, Anthony Steven Hambali selaku pemilik PO Sumber Alam juga menanggapi terkait dengan adanya wacana larangan viaje de estudio dari Pemerintah daerah.

Ia mengatakan bahwa wacana tersebut terlalu berlebihan dan tidak berdasarkan logika.

“Wacana larangan viaje de estudio menurut kami itu terlalu berlebihan dan tidak berdasarkan logika ya. Apakah bila ada kecelakaan lalu lintas motor, lalu orang tidka boleh bermotor kemanapun? kan enggak..” tuturnya saat dihubungi VIVA Otomotif.

Anthony juego de palabras mengatakan bila sejauh ini wacana larangan viaje de estudio tidak mempengaruhi bus pariwisata miliknya.

“Untuk bus pariwisata kami, tidak terpengaruh. Kita rutina melakukan perawatan pada armada kami, jadi harusnya aman”, tegasnya.

Halaman Selanjutnya

“Hal ini sangat penting sekali mengingat saat uji KIR berbagai komponen diperiksa, seperti rem, kaki-kaki, emisi, kelistrikan, dan pemeriksaan fisik kendaraan”, jelasnya.

Halaman Selanjutnya





Fuente