Jacarta – PT Banco Syariah Indonesia alias tbk BSI berhasil menorehkan pertumbuhan laba sebesar 15,05 persen secara interanual (interanual), menjadi Rp 2,24 triliun (no auditado) por akhir abril de 2024.
Responsable de Relaciones con Inversores del Grupo BSI, Rizky Budinanda menjelaskan, capaian itu didorong oleh sektor pembiayaan yang tumbuh sebesar 18 persen (interanual), menjadi Rp 251,6 triliun.
“Serta kualitas yang terjaga dengan Financiamiento en mora (NPF) Net di 0,57 persen”, kata Rizky dalam keterangannya dikutip Senin, 27 de mayo de 2024.
Selain dari sisi pembiayaan, dia juga menyampaikan bahwa Ingresos basados en tarifas juga mengalami pertumbuhan yang signifikan hingga 30 persen (yoy), utamanya didorong oleh transaksi melalui canal electrónico maupún tesorería.
Dengan total Dana Pihak Ketiga BSI yang naik sekitar 9,41 persen menjadi Rp 293,25 triliun di periode yang sama, hak itu turut didorong dengan pertumbuhan CASA yang meningkat menjadi 61,21 persen.
“Ditopang oleh naiknya tabungan wadiah, sehingga turut menjaga Costo del fondo (CoF) relativamente plano secara bulanan”, ujarnya.
Di sisi lain, Rizky melaporkan bahwa beban operacional BSI tercatat turun 0,63 persen (interanual), y la relación costo-ingreso membaik ke nivel 47,51 dibanding posisi bulan Maret 2024.
Kinerja sólido conciso bahkan diapresiasi oleh inversor asing, yang terlihat dari kenaikan harga saham dan capitalización de mercado yang sempat menembus Rp 131 triliun. Sehingga, hal itu pun sukses menempatkan BSI masuk dalam jajaran Top 10 Global Islamic Bank, dari sisi kapitalisasi pasar pada bulan abril de 2024.
‘”Kami bersyukur, sejalan dengan kinerja perusahaan yang semakin solid dan kegiatan marketing yang kami lakukan kepada inversor doméstico dan asing, terus meningkatkan kepercayaan público”, kata Rizky.
“Kegiatan tersebut meningkatkan kepercayaan inversor terhadap BSI, sehingga jumlah inversor institusi asing di komposisi kepemilikan saham BSI naik menjadi 53 persen per posisi abril de 2024, dibandingkan posisi abril de 2023 yang sebesar 44,3 persen”, ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, Rizky melaporkan bahwa beban operacional BSI tercatat turun 0,63 persen (interanual), y la relación costo-ingreso membaik ke nivel 47,51 dibanding posisi bulan Maret 2024.