Home Noticias Pentingnya Pemberdayaan Konsumen dalam Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia

Pentingnya Pemberdayaan Konsumen dalam Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia

26
0
ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab


Kamis, 6 de junio de 2024 – 03:06 WIB

VIVA Tekno – Dengan populasi yang tergolong sangat besar, Indonesia memiliki potensi besar untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga:

Gelar Festival Budaya, SMA 8 Yakarta Gaungkan Budaya Lokal ke Generasi Muda

Tingginya konsumsi rumah tangga menjadikan Indonesia sebagai target pasar yang menjanjikan. Para poder almacenarlos en el mercado, los consumidores pueden consumir datos adicionales en el sector digital.

Pemberdayaan konsumen sangat krusial karena konsumen yang berdaya merupakan aset penting dalam pembangunan ekonomi.

Baca Juga:

5 Jurusan Kuliah yang Cocok buat Jadi Creador de contenidos, Dapat Uang dari Media Sosial

Konsumen yang cerdas memahami produk dan jasa yang mereka beli serta mengetahui dan melindungi hak-hak mereka selama proses transaksi. Ini menjadi sangat penting di era digital saat interaksi fisik semakin berkurang.

Konsumen Berdaya de Era Digital

Baca Juga:

Ragam Promo Mitsubishi Pajero Sport, Bunga Bisa Nol Persen

Wakil Ketua Umum Asosiasi Comercio electrónico Indonesia (idEA), Budi Primawan

Wakil Ketua Umum Asosiasi Comercio electrónico Indonesia (idEA), Budi Primawan

Wakil Ketua Umum Asosiasi Comercio electrónico Indonesia (idEA), Budi Primawan

Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Primawan, menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk menciptakan konsumen yang berdaya.

Menurutnya, kemudahan yang ditawarkan era digital harus digunakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebelum bertransaksi.

“Duduk bersama dan berdiskusi mencari cara mewujudkan konsumen Indonesia yang berdaya tentulah dibutuhkan”, ujar Budi yang disampaikan dalam acara Diskusi Publik: Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital di Jakarta pada Rabu, 5 de junio de 2024.

Ia menjelaskan bahwa konsumen yang memahami hak dan kewajibannya lebih mampu memastikan keamanan transaksi dan menghindari ancaman kejahatan siber. Konsumen harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai kebutuhan dan aman dari penipuan.

“Dengan demikian, konsumen akan paham terkait hak dan kewajibannya dalam transaksi. Misalnya hak mendapat produk yang sesuai kebutuhan, serta memastikan keamanan transaksi sehingga terhindar dari ancaman kejahatan siber,” terangnya.

Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi

Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kemendag, Chandrini Mestika Dewi

Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kemendag, Chandrini Mestika Dewi

Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kemendag, Chandrini Mestika Dewi

Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kemendag, Chandrini Mestika Dewi

Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kementerian Perdagangan, Chandrini Mestika Dewi, menekankan pentingnya literasi digital bagi konsumen.

Edukasi dan sosialisasi menjadi langkah penting untuk menanggapi perubahan pola perdagangan yang semakin berbasis digital, yang juga mempengaruhi perilaku konsumen dan pelaku usaha.

“Edukasi dan sosialisasi sangatlah penting untuk merespons perubahan pola aktivitas perdagangan yang berbasis aktivitas digital saat ini, dimana secara langsung berdampak pada perubahan pola perilaku konsumen dan pelaku usaha, serta bergantung pada kerja sama yang baik antara konsumen, pelaku usaha, dan juga pemerintah gun un mewujudkan konsumen Indonesia yang semakin berdaya”, dice Chandrini.

Menurut Chandrini, pemberdayaan konsumen mencakup perlindungan serta memastikan transaksi berjalan lancar, sehingga menciptakan permintaan pasar yang mendukung produk lokal dan memperkuat perekonomian nasional.

“Konsumen yang berdaya ini akan menciptakan permintaan pasar yang selaras dengan tumbuhnya produk lokal unggulan, hingga pada akhirnya menguatkan perekonomian nasional”, tambahnya.

Tantangan dan Peluang di Pasar Digital

  Diskusi Publik: Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital

Diskusi Publik: Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital

  Diskusi Publik: Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital

Diskusi Publik: Urgensi Pemberdayaan Konsumen di Ekosistem Ekonomi Digital

Sementara itu, director adjunto de atención al cliente Lazada Indonesia, Farid Suharjo, mengakui bahwa “mendewasakan” pasar digital Indonesia adalah tantangan yang kompleks.

Banyak konsumen baru dalam aktivitas ekonomi digital membutuhkan waktu dan literasi yang baik untuk memanfaatkan teknologi digital secara efektif. Meski begitu, plataforma de comercio electrónico dengan fitur dan layanannya dapat mempermudah transaksi yang aman dan efisien bagi konsumen.

“Mungkin karena konsumen Indonesia masih terbilang baru terhadap banyak aktivitas ekonomi digital, maka masih membutuhkan waktu, serta literasi yang baik tentang bagaimana memanfaatkan teknologi digital secara baik dan benar. Meski demikian, keberadaan platform e-commerce dengan semua fitur dan layanannya seharusnya memberikan banyak kemudahan untuk konsumen”, papar dia.

Para ello, puede colaborar con otros usuarios, utilizarlos y consumirlos con un sistema electrónico de control digital que se mantendrá y estabilizará. Dengan konsumen yang semakin berdaya, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih didorong, menjadikan negara ini pemain utama di pasar global.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, kemudahan yang ditawarkan era digital harus digunakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan sebelum bertransaksi.

Halaman Selanjutnya





Fuente