Senin, 3 de junio de 2024 – 14:28 WIB
VIVA – Informasi pemberhentian Bambang Susanto disampaikan oleh Pratikno selaku Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg). Pratikno mengatakan Presidente Joko Widodo (Jokowi) sudah menerima surat pengunduran diri Bambang Susanto beberapa hari sebelumnya. Desde el 3 de junio de 2024, akan diterbitkan Keppres yang menyatakan pemecatan Bambang Susanto secara Hormat dari jabatannya.
Baca Juga:
Menteri Basuki: Presidente Jokowi Dijadwalkan Berkantor di IKN Akhir Juni atau Awal Juli
“Pak Presiden sudah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN. Pada hari ini (6/3/2024) telah terbit Keppres tentang pemberhentian dengan hormat Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN”, jelas Pratikno.
Baca Juga:
Tugas Baru Bambang Susantono Pasca Mundur dari Kepala Otorita IKN
Mundurnya Bambang Susantono ini terjadi di tengah proses persiapan upacara 17 Agustus yang secara perdana akan di lakukan di Ibukota baru itu. Sayangnya karier Bambang Susantono sebagai bos Otorita IKN hanya bertahan selama dua tahun tiga bulan. Terhitung sejak proses pelantikan pada Maret 2022 lalu.
Lantas bagaimana profil Bambang Susantono sampai bisa menjadi Bos Otorita IKN?
Baca Juga:
Heru Budi Pastikan HUT RI Tetap Digelar di IKN Pasca Bambang Susantono Mundur
Ia berhasil mengalahkan sejumlah kandidat kuat lain, seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, Azwar Anas y Tumiyono. Hal ini karena Bambang bukanlah orang baru di ranah Pemerintahan. Ia sudah terjun ke dunia politik tanah air sejak kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pria berkaca mata ini lahir di Yogyakarta, 4 de noviembre de 1963. Bambang lalu hijrah ke Kota Kembang untuk berkuliah di Fakultas Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (ITB). Tak puas dengan gelar sarjana, ia lalu melanjutkan studi S2 di University of California. Bambang mengambil dua jurusan sekaligus (doble titulación), yaitu tata kota dan teknik transportasi.
Kepiawaiannya terhadap dunia transportasi menghantarkan Bambang sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia pada tahun 2004 di era Presidente SBY. Inilah awal mula dirinya terjun di ranah pemerintahan.
Kepercayaan SBY terhadap keahlian Bambang membuat dirinya diamanatkan mengemban jabatan sebagai sebagai Deputi Menko Perekonomian bagian Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007-2010.
SBY memberikan tugas lain kepada Bambang sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada 2009. Saat SBY terpilih untuk kedua kalinya, karier Bambang di pemerintahan ikut berlanjut. Ia ditunjuk menjadi Wakil Menteri Perhubungan periode 2010-2014.
Usai menjajaki dunia pemerintahan, Bambang lalu terpilih menjadi komisaris di PT Garuda Indonesia Tbk pada 2012. Ia bahkan memegang peranan sebagai Vicepresidente del Banco Asiático de Desarrollo (BAD).
Masuknya Bambang di ADB menggantikan posisi Bindu Lohani yang sudah memasuki masa purnabakti. Tugasnya melakukan pengawasan pengembangan publikasi dan laporan ADB terkait indikator pembangunan, outlook dan indikator ekonomi wilayah Asia.
Saat ini, tongkat kepemimpinan pembangunan di ibukota baru akan dipindahkan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai plt Kepala Otorita IKN.
Halaman Selanjutnya
Kepiawaiannya terhadap dunia transportasi menghantarkan Bambang sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia pada tahun 2004 di era Presidente SBY. Inilah awal mula dirinya terjun di ranah pemerintahan.