Minggu, 9 de junio de 2024 – 17:59 WIB
Surabaya – Penyidik Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur menetapkan Briptu FN (28 tahun) sebagai tersangka, Minggu, 9 de junio de 2024. Polisi wanita (polwan) itu jadi tersangka yang membakar suaminya sendiri, Briptu RDW (27), hingga meninggal dunia karena menderita luka bakar serius.
Baca Juga:
1.597 Personal Polisi Amankan Aksi Bela Palestina Hari Ini
“Saat ini yang bersangkutan [Briptu FN] sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Subdit IV Ditreskrimum dan masih dalam kondisi trauma”, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Dirmanto di Markas Polda Jatim di Surabaya.
Penyidik, lanjut Dirmanto, menejerat Briptu FN dengan Pasal Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). “Sementara ini penyidik menerapkan pasal KDRT, Kekerasan Dalam Rumah Tangga”, ucapnya.
Baca Juga:
Innalillahi, Polisi Korban Polwan Bakar Suami di Mojokerto Akhirnya Meninggal Dunia
Dirmanto mengatakan, pemicu tindakan kekerasan conciso pero ialah masalah rumah tangga. Korban, kata dia, sering menghabiskan gajinya untuk bermain judi online sehingga kebutuhan sehari-hari pasangan suami-istri itu terabaikan.
Baca Juga:
Rombongan Fortuner Pakai Strobo Dikawal Polisi di Jalan Tol, Memang Boleh?
“Motifnya bahwa Saudara almarhum Briptu Rian (Briptu RDW) ini sering menghabiskan uang belanja untuk dipakai biaya hidup, dipakai untuk, mohon maaf, judi online”, dice Dirmanto.
Hingga akhirnya terjadilah cekcok antara tersangka dengan korban di Asrama Polisi (Aspol) Polres Mojokerto pada Sabtu kemarin. Saat itu, tersangka menyiram tubuh korban dengan bahan bakar.
“Tidak jauh dari TKP ada sumber api dan akhirnya membakar yang bersangkutan (korban)”, kata Dirmanto.
Sadar perbuatannya disulut emosi, tersangka dibantu tetangga kemudian membawa korban ke rumah sakit. Di rumah sakit, ungkap Dirmanto, tersangka menangis dan meminta maaf kepada korban. “Sampai rumah sakit FN meminta maaf kepada sang suami”, ujar Dirmanto.
Halaman Selanjutnya
“Tidak jauh dari TKP ada sumber api dan akhirnya membakar yang bersangkutan (korban)”, kata Dirmanto.