jueves, 7 de junio de 2024 – 21:58 WIB
Jacarta – Direktur Utama PLN Indonesia Power (PLN IP), Edwin Nugraha Putra mengatakan, saat ini Indonesia menyimpan 40 persen dari cadangan panas bumi dunia. Dengan demikian, upaya untuk mengembangkan salah satu energi baru terbarukan (EBT) itu membutuhkan komitmen yang kuat dalam pelaksanaannya.
Baca Juga:
Isu Pemadaman listrik di Lampung Terjadi hingga 8 Hari ke Depan, PLN Buka Suara
Edwin memastikan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk terus mengembangkan energi bersih dari panas bumi tersebut, guna mendukung pemerintah mencapai target transisi energi, Contribución Nacional Determinada Mejorada (NDC), serta program Net-Zero Emission (NZE) di tahun 2060 mendatang.
“Indonesia merupakan negara ring of fire, yang dikaruniai sumber energi panas bumi yang besar. Potensi tersebut perlu terus dikembangkan untuk dijadikan sumber energi listrik yang ramah lingkungan”, kata Edwin dikutip dalam keterangannya, Jumat, 7 de 2024.
Baca Juga:
Principales tendencias: internauta Pernyataan Luhut Jadi Sorotan, video viral Buntut Sekuriti Pukul Anjing
Guna mengoptimalkan panas bumi tersebut, PLN Indonesia Power pun menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak. Di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy (PGE), yang ditandai dengan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) desde el 30 de mayo de 2024 en Yakarta.
Baca Juga:
Kisah Warga Lampung Alami Listrik Mati 24 Jam, Seperti Zaman Batu hingga Beli Genset
Edwin berpendapat, JDA ini telah menandai tahap baru upaya dua perusahaan energi besar dalam negeri, untuk mengoptimalkan kapasitas sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia.
“Penandatanganan JDA ini akan merangsang pemanfaatan potensi sumber daya panas bumi yang dapat mendorong akselerasi transisi energi nasional”, ujarnya.
Edwin memastikan, JDA ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) oleh kedua korporasi, pada tanggal 22 de febrero de 2024 silam. Salah satu fokus utama JDA adalah pengembangan proyek co-generación di dua wilayah kerja panas bumi, dengan memanfaatkan energi yang terkandung dalam brine untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik.
Target pengembangan awal cogeneración PLTP (planta binaria) yang sudah siap dikembangkan, yaitu di PLTP Ulubelu Binary Unit y PLTP Lahendong Binary Unit. Dimana masing-masingnya berpotensi menambah kapasitas terpasang sebesar 30 MW y 15 MW.
“Dengan memanfaatkan hasil inovasi dan teknologi canggih maka pemanfaatan energi panas bumi bisa ditingkatkan, sehingga pemenuhan kebutuhan listrik di Tanah Air yang berasal dari EBT terus meningkat”, ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Edwin memastikan, JDA ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) oleh kedua korporasi, pada tanggal 22 de febrero de 2024 silam. Salah satu fokus utama JDA adalah pengembangan proyek co-generación di dua wilayah kerja panas bumi, dengan memanfaatkan energi yang terkandung dalam brine untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik.