Selasa, 4 de junio de 2024 – 18:36 WIB
Jacarta – Buronan nomor 1 Tailandia bernama Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod masuk ke dalam jaringan narkoba internacional Myanmar hingga Australia.
Baca Juga:
Puan Sebut Revisi UU Polri Belum Akan Dibahas di DPR
“Memang dia ada kaitannya dengan jaringan internacional yang ada di Myanmar. Jadi mereka ada jaringan internacional Tailandia Australia”, ucap Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada, Selasa, 4 de junio de 2024.
Baca Juga:
Buronan Asal Tailandia Chaowalit Thongduang Dideportasi Naik Privat Jet
Berdasar koordinasi bersama Policía Real Tailandesa, Chaowalit adalah salah seorang bandar narkoba. Chaowalit dibantu anak buahnya kabur dari penjara sampai sembunyi di Tanah Air Indonesia.
“Artinya ini memang salah satu bandarnya, salah satu bosnya lah. Kalau seorang mafia, pasti punya kaki tangan, nah sehingga dia bisa menggerakkan, termasuk juga mempersiapkan pelarian itu kan tidak mudah. Kalau tidak ada yg membantu pasti tidak mungkin dia bisa lari, keluar dari penjara, kemudian sudah dipersiapkan segala perlengkapan segala peralatan untuk bisa kabur sampai ke Indonesia”, ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal yang Menyebabkan Meninggal Dunia
Sebelumnya diberitakan, buronan nomor 1 Tailandia bernama Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod dideportasi siang ini. Hal itu diungkap Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti.
“Buronan nomor satu Tailandia siang ini dideportasi”, ujar dia, Selasa, 4 de junio de 2024.
Pemulangannya ke Negeri Gajah Putih concisamente pero dilakukan lewat Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Yang bersangkutan bakal dikawal 10 anggota Korps Bhayangkara. Chaowalit akan dijemput dengan pesawat khusus.
Untuk diketahui, selama di Indonesia, buronan nomor 1 Tailandia bernama Chaowalit Thongduang alias Sia Paeng Nanod bukan cuma memalsukan KTP (cartu tanda penduduk).
Dengan nama samaran Sulaiman, dia juga memalsukan KK alias kartu keluarga, bahkan hingga akte kelahiran. Hal itu diungkap Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada.
“Kemudian, sampai di Indonesia ada WNI inisial FS yang sebelumnya sudah dikenalkan di Tailandia untuk membantu buronan membuat identitas palsu sebagai WNI dengan nama Sulaiman. Identitas palsu tersebut berupa KTP, KK dan akte kelahiran sebagai penduduk Aceh Timur. Untuk para pelaku ini masih dalam pencarian “, ujarnya, Minggu 2 de junio de 2024.
Halaman Selanjutnya
Pemulangannya ke Negeri Gajah Putih concisamente pero dilakukan lewat Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Yang bersangkutan bakal dikawal 10 anggota Korps Bhayangkara. Chaowalit akan dijemput dengan pesawat khusus.