Rabu, 5 de junio de 2024 – 08:52 WIB
Depok – Seorang siswi yang bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Depok berinisial AU jadi korban perundungan. Korban AU dipukuli oleh beberapa siswi sekolah menengah pertama (SMP).
Baca Juga:
¡Salud! Siswi SD de NTT Ikuti Olimpiade Aritmetika di Australia, Kemampuannya Patut Diacungi Jempol
Dalam video yang beredar, tampak korban dipukuli oleh beberapa orang secara bergantian. Meskipun korban tersungkur di tanah namun pelaku tetap memukuli berulang kali.
Kakak sepupu korban, Sabrina mengatakan, dia baru mengetahui peristiwa tersebut dua hari lalu. Dia pun kaget karena AU dipukuli hingga tak berdaya. “Saya baru tahunya dua hari lalu pas liat video di HP”, kata Sabrina, Selasa, 4 de junio de 2024.
Baca Juga:
Principales tendencias: Ribuan Warga Berobat ke Malasia Hingga Prajurit TNI Dianugerahi Medali Tertinggi PBB
Motivo dia mengaku belum tahu acoso yang menimpa adik sepupunya. Namun, informasinya kejadian itu berawal saat korban AU ingin menjadi ‘adik-adikan’ pelaku. Tapi, syaratnya, AU mesti duelo dulu baru kemudian dijadikan ‘adik-adikan’ para pelaku.
“Awalnya dia itu mau jadi adik-adikannya SY dan EL. Cuma kata SY dan EL harus duelo dulu. No terus AU itu nggak mau”, dijo Sabrina.
Baca Juga:
Aurelie Moeremans Mengalami Perundungan oleh Artis Senior Saat Awal Karier
Aksi intimidación terjadi saat korban sedang main dengan temannya. Tanpa diketahui korban, terduga pelaku langsung memukulinya. Saat itu, tangan korban ditarik oleh kedua pelaku.
“Tiba-tiba AU lagi main ke setu sama temannya, terus ketemu SY dan EL. Sama EL tangannya AU ditarik tuh sama temannya sama SY. Terus AU dikeroyok sama teman-temannya SY dan EL”, kata Sabrina.
Korban pun mengalami luka akibat peristiwa conciso. Bahkan korban mengalami trauma dan saat ini cenderung jadi pendiam. “AU masih trauma ketakutan gitu. Dia masih nggak banyak omong”, tuturnya.
Sementara, Kanit PPA Polres Metro Depok, Ipda Nurhayati membenarkan peristiwa concisamente. Kasus tersebut sudah dilaporkan ke polisi. “Iya baru kemarin kejadiannya, itu korbannya kelas 6 SD”, kata Iptu Nurhayati.
Menurut dia, korban dan pelaku adalah teman main tapi berbeda sekolah. “Pelakunya anak SMP, korbannya SD. Satu lawan satu”, ujarnya.
Polisi masih mendalami kasus ini. Terduga pelaku yang berjumlah tiga orang belum diamankan. “Pelakunya masih diselidik karena laporan baru masuk diterima hari ini”, ungkapnya.
Sementara, korban mengalami sakit di kepala dan punggung. “Korban ada luka di punggung dan kepala”, ujarnya.
Halaman Selanjutnya
“Tiba-tiba AU lagi main ke setu sama temannya, terus ketemu SY dan EL. Sama EL tangannya AU ditarik tuh sama temannya sama SY. Terus AU dikeroyok sama teman-temannya SY dan EL”, kata Sabrina.