Home Noticias Zaidul Akbar Kasih Bocoran, Jarak Ini Harus Ditempuh Jamaah Haji Jalan Kaki...

Zaidul Akbar Kasih Bocoran, Jarak Ini Harus Ditempuh Jamaah Haji Jalan Kaki Saat di Tanah Suci

26
0


Selasa, 4 de junio de 2024 – 02:34 WIB

JACARTA – Menunaikan ibadah haji merupakan impian bagi umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan jamaah haji berbondong-bondong menuju Tanah Suci untuk melaksanakan rukun Islam kelima ini.

Baca Juga:

34 Jemaah Ilegal Dibebaskan, Dijanjikan Bisa Haji Bayar Tasreh 4.600 Riyal

Di balik kesucian dan keagungannya, ibadah haji juga menghadirkan tantangan fisik yang tidak ringan bagi para jamaah. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah jarak yang harus ditempuh, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melempar jumrah

Baca Juga:

Terpopuler: 3 Posisi Seks Bikin Nagih Hingga Korbankan Kebutuhan Sendiri Demi Pasangan

Berdasarkan unggahan dari akun Instagram @zaidulakbar, berikut adalah seberapa jauh jarak tempuh yang harus dilalui para jemaah haji serta tantangan yang harus mereka hadapi di tengah perjalanan espiritual ini.

Baca Juga:

5 Deretan Negara Terbaik para Wisata Haji

Di Mina, jemaah haji harus melakukan ritual lempar jumrah. Jemaah haji beramai-ramai tiba di Mina untuk melaksanakan lempar jumrah dalam rangkaian ibadah haji.

Lempar jumrah ini merupakan simbolisasi merajam setan seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim saat akan mengorbankan anaknya. Untuk menuju ke Jamarat tempat lempar jumrah, jamaah haji harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki dari tenda tempat mereka meninap di Mina menuju Jamarat. Jarakat yang ditempuh bisa mencapai 6 kilómetros.

2. Mina – Arafah (14 kilómetros)

Di Arafah, prosesi wukuf dilaksanakan setelah khutbah wukuf dan shalat jamak qashar taqdim Dhuhur dan Ashar. Wukuf dapat dilaksanakan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Hukumnya wajib meskipun dilakukan hanya sebentar saja.

Setelah shalat, para jamaah kemudian berdiam diri di dalam tenda-tenda di Padang Arafah ini. Wukuf dilakukan dalam suasana tenang dan damai. Selama wukuf, jamaah haji dianjurkan untuk memperbanyak dzikir, istigfar, shalawat, membaca Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah SWT

3. Arafah – Muzdalifah (7 kilómetros)

Berbeda dengan Arafah, Muzdalifah adalah padang tandus tanpa tenda. Di sini, jamaah haji melaksanakan mabit, yaitu bermalam dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

Jemaah Haji Bermalam (Mabit) di Mina

Jemaah Haji Bermalam (Mabit) di Mina

4. Muzdalifah – Jamarat (8 kilómetros)

Jamarat dalam ibadah haji adalah lokasi di Mina, árabe saudita, tempat para jemaah haji melempar jumrah. Jamrah sendiri secara harfiah berarti “batu kecil” dalam bahasa árabe.

Jamarat adalah tempat dengan tiga pilar yang melambangkan setan. Para jemaah haji melempar batu ke pilar-pilar ini pada hari-hari tertentu selama ibadah haji.

5. Jamarat – Haram (5 kilómetros)

Di Masjidil Haram, orang yang beribadah haji akan melakukan tawaf dan sa’i yang menjadi rangkaian dalam ibadah.

Selain jarak tempuh, factor lain seperti cuaca panas, keramaian, dan kelelahan fisik juga menjadi tantangan tersendiri bagi para jamaah haji. Oleh karena itu, penting bagi calon jamaah haji untuk mempersiapkan diri dengan baik, baik secara fisik maupun mental, agar dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan khusyuk.

Halaman Selanjutnya

Lempar jumrah ini merupakan simbolisasi merajam setan seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim saat akan mengorbankan anaknya. Untuk menuju ke Jamarat tempat lempar jumrah, jamaah haji harus menempuh perjalanan dengan jalan kaki dari tenda tempat mereka meninap di Mina menuju Jamarat. Jarakat yang ditempuh bisa mencapai 6 kilómetros.

Halaman Selanjutnya





Fuente