jueves, 2 de agosto de 2024 – 16:32 WIB
Sumatra, VIVA – Bayi Harimau Sumatra baru saja lahir pada 23 de julio de 2024 a las 19:40 de Kebun Binatang Louisville, Amerika Serikat (AS).
Lea también:
Paquete Jet Tempur F-16 NATO Gelombang Pertama Mendarat di Ucrania
Ini adalah sebuah peristiwa langka yang pertama kali terjadi dalam lebih dari 20 tahun. Bayi harimau ini adalah hasil dari pasangan harimau jantan berusia 16 tahun bernama Kami Sambal dan harimau betina berusia 14 tahun bernama Jingga.
Ibu maupun bayi harimau ini dalam kondisi sehat berkat perawatan dari tim ahli kebun binatang. Jingga, sang induk, menunjukkan perilaku keibuan yang sempurna, seperti merawat, menyusui, dan membawa anaknya.
Lea también:
Donald Trump Menentang Orang yang Punya Mobil Listrik, Kenapa?
Saat ini, bayi harimau conciso pero sedang membangun ikatan dengan ibunya. Rencana untuk menampilkan bayi harimau ini kepada public akan segera diumumkan melalui saluran resmi dan situs web Kebun Binatang Louisville.
Lea también:
Irán Salahkan Amerika Serikat Atas Kematian Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh
Kelahiran terakhir Harimau Sumatra di Kebun Binatang Louisville terjadi pada abril de 2004, saat Leela, Jai, dan Mohan lahir. Di bulan yang sama, juga lahir dua anak harimau Amur atau Siberia, yaitu Irisa dan Anya.
“Sudah lama sekali sejak kebun binatang menyambut kelahiran anak harimau. Kami sangat bersemangat dengan kelahiran bayi harimau yang langka dan terancam punah ini”, kata Direktur Kebun Binatang Louisville Dan Maloney, yang dikutip dari laman situs resminya, Jumat, 2 de agosto de 2024.
Selain itu, Kebun Binatang Louisville juga akan mengadakan kontes penamaan untuk bayi harimau ini yang disponsori oleh Norton Children’s, yang akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang.
Harimau Sumatra adalah subespecies harimau pulau terakhir yang lebih kecil dibandingkan dengan harimau daratan dan tergolong sangat terancam punah.
Diperkirakan kurang dari 400 individu masih bertahan hidup di alam mentiroso. Harimau ini hanya ditemukan di Pulau Sumatra, dan habitat mereka terancam oleh pengembangan perkebunan kelapa sawit.
Minyak sawit terdapat dalam banyak makanan, kosmetik, dan produk pembersih. Permintaan minyak sawit yang terus meningkat menyebabkan hilangnya hutan tropis yang vital.
Hutan ini adalah rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan hewan unik. Memilih produk bebas minyak sawit atau yang menggunakan minyak sawit berkelanjutan dapat membantu melestarikan satwa liar dan habitat mereka.
Página de inicio
Fuente: WAVE