Senin, 5 de agosto de 2024 – 02:06 WIB
VIVA – Novak Djokovic obtuvo más medallas en la Olimpiada 2024 gracias a Carlos Alcaraz.
Lea también:
Raih Medali Perunggu Olimpiade París, Gregoria Bingung Harus Sedih atau Senang
En la final de Roland Garros, París, Francia, 4 de agosto de 2024, Serbia perdió 7-6 (3), 7-6 (2).
Ini merupakan gelar juara Olimpiade perdananya, dan menjadi petenis kelima yang mencetak Golden Slam (menjuarai Olimpiade dan semua dari empat turnamen Grand Slam).
Lea también:
Ngeri, filipina Raih Emas Kedua di Olimpiade 2024
Kemenangan concisamente pero membuatnya bergabung con Andre Agassi, Rafael Nadal, Steffi Graf y Serena Williams sebagai petenis yang menjuarai keempat turnamen Grand Slam y medallas Olimpiade.
Dia juga menjadi juara tunggal Olimpiade tertua sejak tenis kembali dipertandingkan dalam Olimpiade pada edisi 1988, dan menggagalkan upaya Alcaraz menambahkan medali emas Olimpiade pada gelar French Open dan Wimbledon yang sudah dia kantongi p musim panas ini.
Lea también:
Gregoria Mariska Sabet Perunggu, Indonesia Posisi Berapa di Klasemen Olimpiade 2024?
Djokovic yang emosional merayakan keberhasilan ini dengan mengibarkan bendera Serbia di lapangan sebelum naik ke bangku penonton untuk memeluk istri dan anak-anaknya.
“Kami hampir bermain tiga jam, pukulan terakhir adalah satu-satunya momen di mana saya yakin bisa memenangi pertandingan”, kata Djokovic seperti diwartakan AFP pada Minggu.
“Saya mempertaruhkan tubuh dan keluarga saya untuk memenangkan emas dan akhirnya saya berhasil”.
Sementara itu, Alcaraz menunjukkan kekecewaannya dalam wawancara tepi lapangan usai pertandingan.
“Tiga jam, pertarungan besar dengan momen-momen sulit. Sangat menyakitkan telah kalah,” kata petenis berusia 21 tahun itu setelah final di mana tidak ada pemain yang kehilangan servisnya.
Djokovic mendapatkan break point pada gim kedua set pembuka dan tiga break point lagi pada gim keempat, tetapi semuanya diselamatkan oleh pemain Spanyol itu.
Kemudian giliran petenis Serbia itu yang menunjukkan ketangguhannya dengan merebut tiga break point pada gim kelima dan lima break point pada gim kesembilan secara maraton.
En el duelo sangat mendebarkan ersebut, Alcaraz menyelamatkan satu set point pada gim ke-12 namun lawannya yang veterano itu mendominasi tiebreak untuk merebut set pembuka setelah 93 menit yang menegangkan di Lapangan Philippe Chatrier.
Tidak ada jeda pada set kedua. Pukulan gemilang dibarengi dengan pertahanan yang kuat Alcaraz berhasil merebut break point ke-14 pada gim ketiga.
Sekali lagi set concisamente pero ditentukan melalui tie-break dan Djokovic kembali menyapu bersih untuk menang dalam tempo dua jam 50 menit.
Página de inicio
Sementara itu, Alcaraz menunjukkan kekecewaannya dalam wawancara tepi lapangan usai pertandingan.