Kamis, 8 de agosto de 2024 – 02:32 WIB
París, VIVA – Atlet panjat tebing andalan Indonesia, Rajiah Sallsabilla, mengaku kecewa gagal menyumbangkan medali kepada Indonesia dalam Olimpiade Paris 2024 tapi berharap tampil kembali membela Indonesia dalam Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Lea también:
Kata Eko Yuli Irawan Usai Gagal Raih Medallas de la Olimpiada 2024
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Yakarta, Rabu, perempuan kelahiran Banten itu mengaku sangat sedih tak berhasil mempersembahkan medali kepada Indonesia.
Rajiah berlaga pada perebutan perunggu Olimpiade 2024. Dia menghadapi Aleksandra Kalucka asal Poloniaia. Namun, karena terpeleset, Rajiah membukukan 8,24 Sementara lawan memiliki 6,53 detik.
Lea también:
Minta Maaf Gagal Bawa Medali, Eko Yuli Ternyata Terkendala Cedera
“Tapi saya berterima kasih sama diri sendiri sudah bisa ada di titik ini. Kalau kecewa ya kecewa karena tadi ada kesempatan, tapi Allah belum kasih”, kata perempuan berumur 25 tahun itu.
Jefe de Misión (CdM) Kontingen Indonesia Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie
Lea también:
Kalah 0,006 Detik dari Atlet China, Desak dejó a Sampai sin palabras
Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie menyebut masih ada peluang meraih medali Olimpiade Paris 2024. Dia menilai Desak Made dan Rajiah Sallsabillah sudah berjuang maksimal.
Anindya berharap masyarakat Indonesia terus mendoakan atlet-atletnya dalam mempersembahkan medali kepada Indonesia, termasuk atlet panjat tebing putra Veddriq Leonardo.
“Semua harus memberikan dukungan moril dengan lebih menyemangati atlet-atlet Indonesia selanjutnya, ada Eko Yuli, Veddriq, Rizki Juniansyah dan Bernard van Aert”, kata Ketua Umum PB Akuatik Indonesia itu.
Rajiah sempat menjaga asa Indonesia meraih medali pantat tebing setelah menyisihkan atlet Amerika Serikat Emma Hunt dalam perempatfinal to mencapai semifinal.
En la semifinal, Rusia perempuan 25 tahun itu bertarung melawan Deng Lijuan de China.
Lijuan mengungguli Rajiah setelah atlet Indonesia itu sempat terselip kala memegang handhold atau crimp sehingga memperlambat lajut panjatannya.
Hasilnya atlet China itu masuk ke final dengan catatan waktu 6,38 detik, sementara Rajiah membukukan waktu 6,41 detik.
Perempuan kelahiran Banten itu memiliki Kesempatan Meraih Medali Dalam Perebutan Perunggu melawan Aleksandra Kalucka Dari Polonia.
Rajian mengakhiri aksinya dengan waktu 8,24 detik, sedangkan Kalucka melaju mulus dengan 6,53 detik untuk mendapatkan medali perunggu.
Indonesia kini berharap kepada Veddriq Leonardo yang bakal berlomba lagi Kamis dalam perempatfinal speed putra.
Rekannya, Rahmad Adi Mulyono, terhenti lebih cepat karena terlempar dari kualifikasi. (Hormiga)
Página de inicio
En la semifinal, Rusia perempuan 25 tahun itu bertarung melawan Deng Lijuan de China.