Kamis, 1 de agosto de 2024 – 23:01 WIB
Yakarta, VIVA – Daerah Khusus Yakarta menghadapi kemacetan lalu lintas yang serius dan polusi udara sebagai akibat dari pesatnya pergerakan kendaraan bermotor.
Lea también:
Terbaru, Klasemen Perolehan Medali Olimpiada 2024
Peningkatan kapasitas angkutan umum saat ini merupakan isu yang mendesak, dan dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan telah dicapai dalam pengembangan sistem kereta api kecepatan tinggi perkotaan.
Perusahaan teknologi asal Jepang, NEC, akan membangun Sistem Pengawasan Fasilitas dan Akuisisi Data/Supervisory Control And Data Acquisition System (Fasilitas SCADA) para Proyek Perluasan Jalur Utara-Selatan Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta Tahap 2 de Larsen & Toubro Limited – perusahaan konstruksi berbasis di India dan subkontraktor khusus dari kontraktor utama Sojitz Corporation – perusahaan perdagangan yang berbasis di Jepang.
Lea también:
Saham Asia Dibuka Bervariasi Jelang Keputusan Suku Bunga Jepang dan Laporan Ekonomi China
Proyek ini didukung oleh Pemerintah Jepang melalui pinjaman bantuan pembangunan dari Agencia de Cooperación Internacional de Japón (JICA).
Tahap kedua Proyek Perluasan Jalur Utara-Selatan MRT Yakarta akan memperpanjang jalur sepanjang 16 km (Stasiun Grab Lebak Bulus-Stasiun Bundaran HI) yang dibuka pada tahap pertama lebih jauh ke utara sekitar 6 km (antara Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Kota), con el total Panjang Kurang Lebih 22 km.
Lea también:
Dibuka Menguat, IHSG Berpotensi Rebote Seiring Pelemahan Bursa Asia-Pasifik
Jalur ini akan membawa penumpang antara Stasiun Grab Lebak Bulus hingga Stasiun Kota dalam waktu kurang lebih 45 menit dan dijadwalkan beroperasi penuh pada 2030.
Seperti halnya Tahap 1 yang selesai pada Maret 2019, NEC akan membangun sistem komunikasi, serta sistem pengendalian fasilitas dan pengumpulan data untuk perluasan conciso.
Sistem komunikasi akan menggunakan sistem telekomunikasi topologi jaringan lingkaran untuk transmisi tulang punggung/columna vertebral, sistema de megafoníadan sistem telekomunikasi lainnya yang akan terhubung dengan jaringan utama.
Fasilitas SCADA akan memantau dan mengendalikan perangkat dan proses yang diperlukan untuk pengoperasian kereta api, serta sistem untuk mengumpulkan data.
“Dengan memanfaatkan teknologi digital dan secara aktif berupaya mengembangkan infrastruktur transportasi, kami akan terus berkontribusi terhadap perkembangan baru di Indonesia dan meningkatkan kenyamanan bagi penumpang”, kata Misako Ebisawa, Gerente generalDepartamento de Integración de Transporte Global, NEC Corporation.
Página de inicio
Sistem komunikasi akan menggunakan sistem telekomunikasi topologi jaringan lingkaran untuk transmisi tulang punggung/backbone, sistema de megafonía, dan sistem telekomunikasi lainnya yang akan terhubung dengan jaringan utama.