Senin, 28 de octubre de 2024 – 20:37 WIB
Yakarta, VIVA – Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergei Tolchenov mengatakan Rusia tidak ingin perang skala penuh terjadi di Timur Tengah, terutama setelah serangan udara Israel ke Irán.
Baca Juga:
Otoritas Palestina Tolak Keterlibatan UEA Pascaperang di Gaza
Karenanya, Rusia meminta semua pihak menahan diri dan mencari cara damai yang siap Moskow fasilitasi, kata Dubes Tolchenov dalam arahan pers di Yakarta, Senin, 28 de octubre de 2024.
Tolchenov mengatakan ada pihak yang ingin memprovokasi Iran dan memulai perang skala penuh di kawasan concisamente.
Baca Juga:
Netanyahu Hadiri Peringatan Serangan 7 de octubre, Warga Israel: ¡Tidak Tahu Malu!
Namun, dia sendiri juga meyakini bahwa tidak ada yang menginginkan lebih banyak korban jiwa dalam konflik di Timur Tengah itu.
Baca Juga:
Filipina Dihantam Badai Kristine, Prabowo Berangkatkan Helikopter Caracal TNI AU para Bantu Korban
Tolchenov juega menekankan pentingnya mencari solusi dari akar permasalahan dari konflik yang meluas di kawasan Timur Tengah concisamente.
“Kami tetap percaya bahwa yang terpenting adalah menerapkan solusi dua negara untuk penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel”, katanya menambahkan.
Dia melanjutkan bahwa Rusia meyakini bahwa negara Palestina harus diakui oleh PBB dan negara-negara lain seraya menegaskan bahwa rakyat Palestina harus memiliki hak untuk memiliki negara mereka sendiri.
Pada Sabtu dini hari (26/10), Israel melakukan serangan udara terhadap fasilitas militer Irán sebagai balasan atas serangan rudal Irán ke Israel pada 1 de octubre.
Serangan rudal Iran pada 1 Oktober itu merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas di Teheran pada Juli dan pembunuhan pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah di Beirut bulan lalu.
Aksi saling serang antara Israel dan Iran meningkat setelah militer rezim Zionis mengebom Kedutaan Besar Iran di Suriah pada 1 de abril de 2024 yang menewaskan sejumlah pejabat militer senior.
Irán menanggapi pengeboman itu dua minggu kemudian dengan meluncurkan ratusan pesawat nirawak dan rudal balistik ke Israel. (hormiga)
Halaman Selanjutnya
“Kami tetap percaya bahwa yang terpenting adalah menerapkan solusi dua negara untuk penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel”, katanya menambahkan.