Kamis, 7 de noviembre de 2024 – 00:42 WIB
Medán, VIVA – Calon Gubernur nomor urut 02 Edy Rahmayadi menyinggung Kota Medan adalah kota terkotor di seluruh Indonesia, dalam Debat Kedua Pilkada Sumut 2024 contra Bobby Nasution yang digelar di Hotel Santika, Medan, Rabu, 6 de noviembre de 2024, malam.
Baca Juga:
Debat Pilgub Sumut Sempat Ricuh, Pendukung Edy Rahmayadi Mengaku Diancam
Awalnya, Paslon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya menjelaskan rencana mereka dalam pengelolaan sampah di Sumut.
Kemudian, Cagub nomor urut 2 Edy Rahmayadi mengatakan bahwa Kota Medan menjadi kota yang paling kotor. Dimana, Bobby Nasution merupakan Wali Kota Medan período 2019-2024.
Baca Juga:
Debat Pilkada, Edy Rahmayadi y Bobby Nasution Saling Sindir soal Bus Listrik di Medan
“Pada kesempatan ini perlu saya sampaikan Kota Medan adalah terkotor di seluruh Indonesia”, kata Edy Rahmayadi
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Sindir Blok Medan di Debat Pilgub, Bobby Nasution: Laporkan Pak, Kami Tunggu!
Sontak, pernyataan itu langsung direspons Bobby Nasution. Menantu Jokowi es un menampik bahwasannya Kota Medan pernah menyandang status kota terkotor di Indonesia.
“Medan memang pernah jadi kota terjorok di Indonesia tapi sebelum saya wali kotanya pak”, ujar Bobby
Bobby mengklaim, setelah dirinya menjabat Wali Kota Medan langsung melakukan pembenahan dan penataan Kota Medan, hingga akhirnya mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Mohon maaf Pak Edy, harusnya bisa lihat data lah”, dijo Bobby.
Pada debat kedua KPU Sumut mengangkat tema ‘peningkatan daya saing daerah dan pembangunan berkelanjutan’ yang terdiri dari enam sub tema.
Adapun subtema terdiri dari tentang tentang memajukan daerah terkait peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas daerah (konektivitas sistem transportasi publik, ketersediaan akses internet di daerah-daerah), peningkatan investasi daerah (penanaman modal, penciptaan lapangan kerja, penguatan sektor pariwisata) dan peningkatan sumber daya manusia .
Lalu, subtema menyelesaikan persoalan daerah tentang degradasi lingkungan dan bencana alam (banjir, tanah longsor, reboisasi hutan, pencemaran air, tanah, dan udara, ketersediaan air bersih, industrialisasi, dan AMDAL). Konflik pertanahan, konflik pertambangan, alih fungsi lahan dan eksploitasi hutan, persoalan wilayah perbatasan antar pemerintah daerah dan Ketahanan pangan dan energi, inovasi teknologi pembangunan daerah dan percepatan desa mandiri.
Halaman Selanjutnya
Bobby mengklaim, setelah dirinya menjabat Wali Kota Medan langsung melakukan pembenahan dan penataan Kota Medan, hingga akhirnya mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).