Minggu, 10 de noviembre de 2024 – 03:34 WIB
Yakarta, VIVA – Warga dan pedagang sekitar pasar tumpah Jalan Merdeka sudah lama mengeluhkan aksi premanisme yang melakukan pungli oleh Jupri Cs. Modus premanisme Jupri Cs itu dengan jualan air minum ke pedagang.
Baca Juga:
Preman Palak Pengunjung di Objek Wisata Sidamanik dengan Modus Parkir, Polisi Bekuk Pelaku
“Selama ini yang mau jualan harus bayar ke mereka (Jupri Cs), kalau tidak mau bayar tidak boleh jualan di sini”, kata salah seorang pedagang yang tak disebut namanya kepada wartawan, dikutip pada Sabtu, 9 de noviembre de 2024.
Dia menceritakan dirinya dan pedagang lain mesti beli minuman dari Jupri Cs dengan nominal mínimo Rp150 ribu tergantung lapak ramai pembeli atau tidak.
Baca Juga:
Jatah Uang Preman Gak Dikasih, Pria Ini Ngamuk Aniaya 2 Pengepul Rongsok di Jakbar
“Untuk botol air aqua harus bayar Rp150 ribu. Kalau selama ada Jupri kita terpaksa naikin harga jual di tingkat pedagang karena untuk nutupin nominal yang diminta oleh Jupri”, lanjut pedagang itu.
Adapun Polres Kota Bogor sudah meringkus Jupri beberapa waktu lalu. Penyidik menjerat Jupri dengan pasal kepemilikan narkotika hingga senjata tajam.
Baca Juga:
Polisi Tangkap 9 Preman yang Kerap Palak Pedagang di Pasar Tumpah Merdeka
Faisal salah seorang warga Ciwaringin mengatakan kalau Jupri selama ini tak segan-segan melakukan penganiayaan terhadap pedagang atau warga yang berani protes. Menurut dia, saat minta pungutan uang ke pedagang bersama kelompoknya, Jupri selalu bawa senjata api dan tajam.
“Lapak pedagang bisa diobrak abrik sama dia dan kelompoknya, kalau ada yang berani lawan pasti abis sama dia”, ujar Faisal.
Faisal menuturkan Jupri dulu pernah konflik dengan salah satu pedagang pasar. Bukannya Jupri ditangkap, tapi malah pedagang yang melawan itu malah masuk penjara.
“Kalau masih ingat tahun 2022, keluarga pedagang itu ngadu ke Presiden Joko Widodo, itu yang kasusnya Ujang Sarjana”, kata Faisal.
Lebih lanjut, Faisal minta aparat penegak hukum bisa tindak tegas Jupri. Dia mengatakan demikian karena kelakuan Jupri sudah diaggap sudah keterlaluan.
“Orang kayak dia harus dihukum berat. Jangan tanggung-tanggung karena perbuatannya sangat meresahkan warga”, kata Faisal.
Sementara, pedagang bernama Ridwan menuturkan saat itu Jupri sedang memungut uang keamanan. Namun, karena tak terima, Ujang Sarjana protes hingga sempat terjadi perkelahian.
“Semenjak kasus itu, Jupri jadi semakin ditakuti oleh pedagang dan warga karena dianggap punya backing kuat”, paparnya
Ridwan bilang modus yang digunakan Jupri dengan jualan air botol mineral. Setiap pedagang dipaksa untuk beli air botol mineral dari kelompok Jupri.
“Setiap pedagang beda-beda harganya, ada yang Rp150 Ribu sampai Rp300 ribu untuk lapak pedagang yang ramai. Kalau ada nolak nanti lapaknya diacak-acak lalu diganti pedagang baru”, kata Ridwan
Kemudian, ada pedagang lainnya yaitu Rahmat yang meminta Kapolri, Jaksa Agung dan Presiden Prabowo Subianto untuk turun tangan. Sebab, aksi Jupri mulai meresahkan warga hingga pedagang.
“Saya minta pak Prabowo sebagai presidente mendengar apa yang jadi keluh kesah kami sebagai warga. Jangan sampai ada orang seperti Jupri yang menari-nari di atas penderitaan kami”, kata Rahmat.
Rahmat menceritakan keributan beberapa waktu lalu terjadi karena warga yang sudah geram terhadap Jupri. Menurut dia, ulah Jupri sudah mulai kelewatan batas.
“Karena selama ini sudah banyak laporan ke polisi, dia ini selalu licin dari proses hukum kalopun di tangkap gak pernah dihukum lama. Salah satu korbannya pemilik warung RM Puncak”, kata Rahmat.
Halaman Selanjutnya
“Lapak pedagang bisa diobrak abrik sama dia dan kelompoknya, kalau ada yang berani lawan pasti abis sama dia”, ujar Faisal.