Pangeran Turki Al Faisal Eks Intelijen Saudi Tulis Surat Untuk Donald Trump, Ini Isinya

Jumat, 7 de febrero 2025 – 15:37 Wib

Riad, Viva -Pangeran Turki al-Faisal, Mantan Direktur Jenderal Badan Intelijen Saudi, Menulis Surat Kepada Presiden como Donald Trump untuk Tagak Mengusir Warga Palestina Dari Gaza. Al-Faisal Menegaskan Bahwa Rakyat Palestin Bukanlah Imigran Ilegal Yang Akan Dideportasi Ke Negeri Lain.

Ia menekankan bahwa “Tanah adalah Tanah Mereka Dan Rumah-Rumah Yang Dihancurkan Israel Adalah Rumah Mereka, Dan Mereka Akan Membangannya Kembali Seperti Yang Telah Mereka Lakukan Setelah Serangan Gencar Israel Sebelumnya Terhadap Merraereka”.

“Sebagian Besar Penduduk Gaza Adalah Pengungsi, Yang Terusir Dari Rumah Mereka Di Tempat Yang Sekarang Menjadi Israel Dan Tepi Barat Akibat Serangan Genesida Israel Sebeluminya Terhadap Mereka Dalam Perang Tahun 1948 Dan 1967,”, Pappararnya, Dari Mintermat. I 2025.

Jika mereka Harus Dipindahkan Dari Gaza, Menurut al-Faisal, Mereka Harus Diizinkan Untuk Kembali Ke Rumah Mereka Dan Ke Kebun Jeruk Dan Zaitun Mereka Di Haifa, Jaffa, Dan Kota-Kota SERTA DESA DESA-DESA LAIN TEMPAT MELARI Israel “, ungkapnya.

Mengacu pada para pemukim di wilayah palestina, pangeran saudi tersebut Mengatakan Ihan etnis “.

Ia Juga Mencatat Bahwa como Dan Inggris Pemenang Perang, Berdiri Diam Dan Bahkan Memfasilitasi Pengusiran Berdarah Warga Palestina Dari Rumah Dan Tanah Mereka.

Mengenai Pengumuman Trump Untuk Bekerja Demi Membawa Perdamaian Ke Wilayah Tersebut, Al-Faisal Menekankan Bahwa “Niat anda Yang Dinyatakan untuk Membawa Perdamaian Ke Palestina Sangat DiPuji di Belahan Dunia Kami. Saya Dengan Hormat Menyarankan Bahwa Cara Dan Resolusi Dewan Keamanan 242 Dan 338, Dan Prakarsa Perdamaian Arab “.

Surat itu Muncul setelah pernyataan presiden como Donald Trump Pada Hari Selasa, Selama Konferensi Pers Dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Yang Mengumkan Bahwa como Berupaya Untuk Menguasai Jalur Gaza, Yang Telah Hancur Oleh Kampanye PoMboman Israel 15 Selama 15 Bulan.

Trump Juga Ingin Memindahkan Penduduknya Ke Negara Lain Dan Mengubhnya Menjadi “Riviera Timur Tengah”.

Presiden como Itu Menyatakan Bahwa Penduduk Gaza Dapat Pindah Ke Yordania Atau Mesir Atau Negara Lain, Meskipun Kedua Negara Menolak Rencana Tersebut.