Jacarta – Índices Harga saham gabungan atau IHSG melemah 14 puntos para 0,21 personas en el nivel 6.874, pada pembukaan perdagangan Selasa, 25 de junio de 2024.
jefe de venta al por menor Analista de investigación BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi terbatas pada perdagangan hari ini.
“Hari ini IHSG berpotensi koreksi terbatas karena masih sepi katalis”, kata Fanny dalam riset hariannya, Selasa, 25 de junio de 2024.
Dia mengatakan, mayoritas indeks di bursa Asia melemah, dan masih bergerak variatif pada perdagangan Senin kemarin. Índice Nikkei 225 naik 0,54 persen, y Topix menguat 0,57 persen, Sedangkan Hang Seng ditutup flat 0,0 persen.
Ilustraciones de papan saham IHSG.
Indeks Shanghai merosot 1,17 persen, Taiex anjlok 1,89 persen, ASX 200 turun 0,80 persen, y KOSPI melemah 0,70 persen. Mientras tanto, Straits Times ganó 0,25 personas y FTSE Malaysia ganó 0,04 personas.
“Bursa Asia melemah, saat pasar berada di titik kritis memasuki 2H24 dengan prospek suku bunga Kebijakan “bank sentral utama yang masih belum jelas”, ujar Fanny.
Mientras tanto, el yen japonés berada di bawah 160 por dólar estadounidense, según el Banco de Japón, bersiap melakukan intervensi jika diperlukan. Fokus pasar juga akan tertuju pada penetapan mata uang China, setelah aset-aset negara tersebut kembali dilepas pekan lalu karena para pembuat kebijakan tidak melihat urgensi untuk mengeluarkan lebih banyak estímulo.
Selain itu, di samping menganalisis data inflasi, para inversor juga mewaspadai risiko geopolitik pada pekan ini. Debat pertama perdana menteri Inggris dan Presiden AS juga dijadwalkan berlangsung pada pekan ini.
“IHSG diprediksi bergerak di nivel apoyo 6.820-6.870, nivel sedangkan resistir berada di 6920-6980″, ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Mientras tanto, el yen japonés berada di bawah 160 por dólar estadounidense, según el Banco de Japón, bersiap melakukan intervensi jika diperlukan. Fokus pasar juga akan tertuju pada penetapan mata uang China, setelah aset-aset negara tersebut kembali dilepas pekan lalu karena para pembuat kebijakan tidak melihat urgensi untuk mengeluarkan lebih banyak estímulo.