Minggu, 9 de junio de 2024 – 14:13 WIB
VIVA – Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan jelang laga melawan Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Yakarta, Selasa 11 de junio de 2024.
Baca Juga:
Pujian Setinggi Langit Pelatih Filipina pada Timnas Indonesia
Ancaman itu menurutnya lantaran adanya pemeberitaan dari sejumlah media Vietnam yang disalahartikan, bahwa dirinya akan mendukung Vietnam lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Jurnalis Vietnam bertanaya, saya berkata, oke, Vietnam memiliki kesempatan. Jika kita menang, dan kita akan mencoba untuk menang, kita tidak ingin menang karena Vietnam, kita ingin menang karena Filipina. Jika kita bermain di Filipina, jika Indonesia bermain di Argentina, mereka akan mencoba untuk menang”, kata Tom.
Baca Juga:
Pelatih Timnas Filipina Bantah Sengaja Bantu Vietnam Lolos di Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Jika kita bermain di Indonesia, kita akan mencoba untuk menang. Karena saya mendapat banyak reaksi dari suporter, dan saya mendapatkan bahkan beberapa ancaman”, dijo Tom Saintfiet.
Lebih lanjut, mantan pelatih Gambia itu menyebut, pemberitaan itu direspons sangat berlebihan oleh fans Timnas Indonesia. Hingga pelatih asal Belgia itu pun mengakui mendapatkan teror pembunuhan.
Baca Juga:
Dikenal Sebagai Mualaf, Ragnar Oratmangoen Jadi Bintang Iklan Kurban Iduladha 2024
“Orang yang ingin membunuh saya, karena media menulis hal yang salah. Dan itu tidak baik. Saya mengikuti sepak bola Indonesia selama bertahun-tahun. Saya mengetahui pemain di sini”, kata Tom Saintfiet menambahkan.
Tom menegaskan bahwa dia sudah mengikuti sepakbola Indonesia sejak lama. Dia pun mengetahui banyak pemain Indonesia. Selain itu, dia juga mengakui bahwa dia menintai sepakbola Indonesia.
“Saya mengikuti sepakbola Indonesia dan saya fans sepakbola Indonesia. Dalam perilaku sepak bola global, fans (Indonesia) begitu fantastis, tim juga begitu fantastis, Timnas melakukan hal yang luar Biasa, tapi saya tidak bekerja untuk Indonesia”, kata Tom.
“Juga tidak bekerja untuk Vietnam, saya bekerja untuk Filipina dan pelatih Filipina. Saya ingin menang dan itu normal”, tegasnya.
Halaman Selanjutnya
“Saya mengikuti sepakbola Indonesia dan saya fans sepakbola Indonesia. Dalam perilaku sepak bola global, fans (Indonesia) begitu fantastis, tim juga begitu fantastis, Timnas melakukan hal yang luar Biasa, tapi saya tidak bekerja untuk Indonesia”, kata Tom.