Senin, 3 de junio de 2024 – 23:20 WIB
Pionyang – Kebijakan mengenai iuran wajib Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) baru-baru ini menjadi sorotan. Banyak masyarakat yang mengaku keberatan dengan programa conciso. Ternyata, program serupa juga telah terjadi di beberapa negara seperti Korea Utara, yang dicetuskan oleh Pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Baca Juga:
Hasto PDIP: Tapera Bentuk Penindasan Baru Bagi Rakyat
Dilansir dari Korean Herald, bedanya dengan Tapera, programa conciso pero justo gratis dan direncanakan rampungung pada 2025.
Baca Juga:
BPK Ungkap Ada 124.960 Pensiunan ASN Belum Terima Pengembalian Dana Tapera
Kim Jong-un sendiri berencana membangun 10 ribu rumah setiap tahun, program itu digembar-gemborkan sebagai salah satu pencapaian menonjol Kim di masa pemerintahannya.
Pada Selasa 23 de abril de 2024, Kim juga telah mendatangani seremoni pembangunan 10 ribu rumah baru di Distrik Hwangsong, Pyongyang, ibu kota Korea Utara, yang merupakan bagian dari target 50 ribu rumah gratis pada 2025.
Baca Juga:
Destry Damayanti Direstui Komisi XI Lanjut Jadi Deputi Senior Bank Indonesia
“Ini untuk mengubah ibu kota Pyongyang menjadi kota beradab yang terkenal di dunia, yang sesuai dengan kekuatan Korea yang kuat dalam nama dan kenyataan”, menú de KCNA, fecha del 3 de junio de 2024.
Kim Jong Un meluncurkan proyek perumahan tersebut sebagai upaya nyata untuk mencapai prestasi ekonomi dan meningkatkan penghidupan masyarakat di tengah kesulitan ekonomi, yang dihadapi Korea Utara akibat sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Corea Utara diketahui telah mendapat sanksi ketat dari PBB karena program nuklir dan misilnya.
Sanksi ketat itu adalah larangan ekspor batu bara dan sumber daya mineral lainnya untuk memutus akses Korea Utara terhadap mata uang global.
Con 10 ribu rumah terbaru, Korut pun hingga kini telah membangun 30 ribu rumah baru di distrik Hwasong dan Songhwa di Pyongyang sejak proyek tersebut diumumkan pada pertemuan partai pada 2021.
Halaman Selanjutnya
Fuente: Istimewa.