Home Noticias MotoGP Catalunya Pembuktian Marc Márquez Lebih Baik dari Murid Valentino Rossi

MotoGP Catalunya Pembuktian Marc Márquez Lebih Baik dari Murid Valentino Rossi

227
0
ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab



Senín, 27 de mayo de 2024 – 10:12 WIB

VIVAMarc Márquez menunjukkan tajinya di Moto GP música ini. Setelah meninggalkan Honda Repsol, dan bergabung dengan tim satelit Ducati, yaitu Carreras GresiniMarc Márquez terlihat bangkit dari tidurnya.

Baca Juga:

Marc Márquez Mimpi Buruk Aleix Espargaró de MotoGP Catalunya Sebelum Pensiun

Seakan-akan ajang adu kebut para raja itu kembali hidup, dan semakin menarik dilihat setelah Marc Marquez pulih. Terutama ketika melihat persaingannya dengan juara bertahan, Francesco Bagnaia dari Lenovo.

Pembalap pabrikan itu beberapa kali bersinggungan dengan baby alien. Salah satunya saat MotoGP Catalunya 2024, yang menjadi pembuktian bahwa Márquez lebih baik dari anak murid valentino rossi itu.

Baca Juga:

Luca Marini Belum Raih Poin Sama Sekali di MotoGP 2024, Nyesel Gak Pakai Motor Honda?

Meski Pecco Bagnaia keluar sebagai juara, namun bukan hal yang spesial. Durante el proceso de fabricación de la motocicleta ke-2, el motor de la Ducati Desmosedici GP24 se desvía del motor de la Ducati Desmosedici GP24.

Bahkan mempertahankan posisinya saja anak didik Rossi itu kesulitan, beberapa kali disalip Pedro Acosta sebagai pembalap rookie dari KTM Gasgas Tech3, hingga disusul Jorge Martin yang start dari urutan ke-6.

Baca Juga:

Terpopuler: Pecco Bagnaia Juara MotoGP Catalunya, 2 Mobil Land Cruiser Senggolan

Memasuki putaran kelima, Martinator refuta posisi pertama yang dihuni Bagnaia. Pembalap asal Italia itu harus turun posisi, usai Acosta sukses merebut posisi kedua, sehingga murid Rossi itu sempat mengisi urutan tiga.

Tapi melorotnya Bagnaia di beberapa putaran diaggap sebagai strategi, belajar saat sprint race dia harus tersungkur menjelang finis, seperti yang disampaikan kepada Speedweek, dikutip Senin 27 May 2024.

“Saya masih memikirkan hari Sabtu (carrera de velocidad), dan dua tahun terakhir. Ini bukan hanya kemenangan, ini sangat berarti bagi saya. Startnya bagus, saya ingin berkendara sekonsisten mungkin”, ujar Bagnaia.

“Saya tidak ingin memaksakan diri sekeras Martin dan Acosta. Itu adalah keputusan yang tepatm saya bisa mengendalikan kecepatan pada akhirnya,” katanya.

Namun di balik itu, ;agi-lagi keberuntungan menghampiri pembalap Italia itu, Pedro Acosta yang berada didepannya terjatuh saat tersisa 14 vueltas, sehingga memudahkannya menjadi juara setelah menyalip Martin menjelang lap akhir.

Sedangkan Marc Márquez meskipun start di posisi 14 berhasil menyalip sejumlah pembalap lain di putaran awal, dia melesat bak roket hingga masuk 10 besar, dan terus konsisten sampai sampai lap 3 ke posisi 8 menguntit Franco Morbidelli.

Setelah balapan tersisa 13 vueltas de Marc Márquez mulai menggila dengan melahap 2 pembalap sekaligus, yaitu Brad Binder, and Franco Morbidelli dari posisi 8 hingga naik urutan ke-5.

Después de 6 vueltas, rekan tim Martin di Prima Pramac Racing concisamente pero ahora, sedangkan pada putaran itu Bagnaia berhasil se hace cargo de Martinator. Márquez sibuk mencari posisi ketiga membayang-bayangi Aleix Espargaró sampai tersisa vuelta 5.

Hingga akhirnya MM93 harus mengubur kenangan manis Aleix Espargaró hasta el podio, setelah mendahuluinya saat balapan tersisa 4 vueltas. Artinya baby alien telah melewati 15 pembalap untuk naik podium, sedangkan Bagnaia hanya melewati satu pembalap untuk juara di MotoGP Catalunya berdasarkan urutan start mereka.

Halaman Selanjutnya

“Saya masih memikirkan hari Sabtu (carrera de velocidad), dan dua tahun terakhir. Ini bukan hanya kemenangan, ini sangat berarti bagi saya. Startnya bagus, saya ingin berkendara sekonsisten mungkin”, ujar Bagnaia.





Fuente