Home Noticias Hasto PDIP: Di Politik, Kita Diajarkan Bu Mega Tak Boleh Dendam

Hasto PDIP: Di Politik, Kita Diajarkan Bu Mega Tak Boleh Dendam

80
0
ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab ab


Minggu, 9 de junio de 2024 – 05:52 WIB

Jacarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengaku seluruh kader PDIP diajarkan tak boleh jadi pendendam dalam berpolitik. Hasto mengatakan demikian saat memperingati Bulan Bung Karno tahun 2024, DPP PDI Perjuangan (PDIP).

Baca Juga:

PDIP Blak-blakan Berpeluang Usung Anies di Pilgub Yakarta, Jalin Komunikasi dengan PKB

Dalam kesempatan itu, PDIP gelar wayangan bersama Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo dengan Lakon Pandu Swargo, pada Sabtu malam, 8 de junio de 2024.

Awalnya, Hasto mengatakan ritual kehidupan sudah ada di dalam pertunjukkan wayang. Salah satunya, yaitu masalah kekuasaan.

Baca Juga:

Lewat Pertunjukkan Wayang, Hasto PDIP Ingatkan Karma Politik

“Di dalam wayang ini adalah ritual kehidupan, seluruh problematika hidup termasuk di dalam menjadikan kekuasaan sebagai bentuk segala cara itu juga ditunjukkan”, kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Yakarta Selatan, sábado, 8 de junio de 2024.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Yakarta Selatan

Foto :

  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Baca Juga:

PDIP Kenang Perjuangan Bung Karno Lawan Kolonial Belanda Lewat Wayang

Hasto menyebut di dalam wayang juga diajarkan suatu nilai kehidupan yang baik dan buruk. Salah satunya cerita antara Satria Pandawa yang dibantu oleh para Punokawan sebagai representasi dari wong cilik tetapi bijaksana, berhadapan dengan Kurawa.

“Dan sekarang ini rupanya banyak juga kurawa-Kurawa di dalam dunia kehidupan kita. Nodi politik ini kita diajarkan oleh bu Mega untuk tidak boleh dendam”, kata Hasto.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa wayang menyajikan suatu kisah-kisah kehidupan inspiratif tentang apa yang terjadi dalam kehidupan manusia, yang kemudian disajikan di dalam cerita menarik.

Selain itu, dengan melihat wayang bisa memahami apa yang disampaikan oleh Presidente RI Pertama Suekarno alias Bung Karno e Ibu Megawati tentang kesabaran revolucionario.

“Namanya Pandawa ini ketika kalah dalam suatu permainan dia pernah kehilangan istana yang kemudian muncullah suatu kisah bagaimana dia dibuang tetapi kebenaran selalu akan menang, Satyam Eva Jayate,”Kata Hasto.

“Wayang ini kita juga belajar tentang keyakinan kita dan kita diajarkan oleh Bung Karno oleh Ibu Mega, oleh para pendiri bangsa yang lain bahwa kebenaran itulah jalan PDI Perjuangan. Kita bukan menempuh jalan yang lain, jalan kebenaran itu yang kita lakukan malam ini”, ujarnya.

Turut hadir dalam acara itu, Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Utut Adianto hingga anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo y Deddy Sitorus.

Halaman Selanjutnya

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa wayang menyajikan suatu kisah-kisah kehidupan inspiratif tentang apa yang terjadi dalam kehidupan manusia, yang kemudian disajikan di dalam cerita menarik.

Halaman Selanjutnya





Fuente