Minggu, 12 de enero de 2025 – 10:27 WIB
Jerusalén, VIVA – Puluhan aktivis Israel pada Jumat, 10 de enero de 2025, menggelar protes untuk menuntut pembebasan dokter Palestina Hussam Abu Safiya yang ditangkap oleh tentara Israel di rumah sakitnya di Gaza utara dua minggu lalu.
Baca Juga:
Kemenkes Gaza Laporkan 4.500 Amputasi dan 800 di Antaranya Anak-anak akibat Serangan Israel
Menurut seorang reporter Anadolu, sebagaimana dilaporkan pada Sabtu, para aktivis perdamaian yang tergabung dalam gerakan Israel Standing Together, mengadakan protes di dekat fasilitas penjara Sde Teiman yang terkenal di Israel selatan.
Mereka mengangkat foto Abu Safiya dan spanduk bertuliskan “Hentikan penghilangan orang”, “Bebaskan Dr. Abu Safiya” y “Gaza membutuhkan dokter”.
Baca Juga:
Pelapor Khusus PBB: Polonia Harus Menangkap Netanyahu
VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza
Meskipun Israel belum mengungkapkan lokasi penahanan Abu Safiya, laporan lokal Palestina menyebutkan bahwa ia ditahan di fasilitas penjara Sde Teiman.
Baca Juga:
Megawati Bela Ganjar Tolak Timnas Israel ke Indonesia: Batin Aku ‘Anak Itu Udah Bener’
El 27 de diciembre, setelah serangan berulang, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, membakar dan merusak bangunan penting dengan parah, sehingga memaksa rumah sakit conciso menghentikan operasinya. Abu Safiya, direktur rumah sakit, ditangkap bersama puluhan staf medis lainnya.
Menurut data Palestina, sekitar 350 orang di dalam rumah sakit, termasuk banyak staf medisnya, ditangkap oleh tentara Israel dan ditahan di penjara-penjara Israel tanpa keterangan mengenai kondisi penangkapan mereka.
Beberapa kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia, termasuk badan amal Ayuda médica para los palestinos yang berbasis di Inggris dan Médicos contra el genocidio yang berbasis di Amerika Serikat, telah menyerukan tindakan mendesak untuk melindungi petugas kesehatan di Gaza serta pembebasan segera Abu Safiya dan staf medis lainnya.
Reruntuhan bangunan di wilayah Shujaiya di Kota Gaza akibat serangan Israel
Tentara Israel terus melanjutkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan setidaknya 46.000 orang, sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan Hamas pada 7 de octubre de 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan segera.
Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Noviembre de 2024 terhadap Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juega menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah concisamente. (hormiga)
Halaman Selanjutnya
Menurut data Palestina, sekitar 350 orang di dalam rumah sakit, termasuk banyak staf medisnya, ditangkap oleh tentara Israel dan ditahan di penjara-penjara Israel tanpa keterangan mengenai kondisi penangkapan mereka.
